A. Sejarah Desa Somor Koneng
Lokasi pembuatan sumber pertama di Desa Somor Koneng |
Menurut
sejarah yang berkembang di masyarakat setempat, nama Somor Koneng berasal dari
sebuah sumber air pertama (baca: sumur) di Desa Somor Koneng yang mengeluarkan air berwarna
kuning.
Dari beberapa tokoh masyarakat menyebutkan bahwa air sumur
yang berwarna kuning tersebut dapat membawa berkah bagi orang yang meminumnya
dan menurut cerita ada seorang warga desa sebelah yang buta namun bisa melihat kembali setelah
membasuh matanya dengan air sumur kuning tersebut. (sumber: Fadli, tokoh Desa Somor Koneng, 2015).
Ada versi lain dari cerita asal usul nama somor koneng, cerita tersebut dari Ainul Yakin selaku kepala desa saat ini mengatakan
bahwa, Desa Somor Koneng berawal dari seorang saudagar (masih keturunan wali)
yang memiliki keprihatinan terhadap kondisi Desa Somor Koneng yang pada saat
itu warga desa menggunakan air sisa cucian (read: comberan) sebagai minuman sehingga saudagar
tersebut berinisiatif untuk membuat sumber air dengan menancapkan tongkat ke tanah sehingga muncul
sumber air namun warnanya kuning.
Menurut cerita tokoh-tokoh lain, bahwa dahulu yang menancapkan tongkat itu adalah
Joko Tole. Karena airnya dari sumber tersebut kuning maka
diberi namalah desa ini dengan sebutan Desa Somor Koneng. Lokasi
penancapan atau pembuatan sumber pertama tersebut di utara pasar,
belakang rumah salah satu tokoh warga yang memiliki warung kopi.
B. Sejarah Pemerintahan Desa Somor Koneng
Pada tahun 1935-1945 Desa Somor Koneng dipimpin oleh
Saleh (kakek buyut kepala Desa sekarang), kemudian keadaan Desa vakum selama beberapa
tahun karena kemerdekaan untuk negeri, karena negara belum merdeka setelah merdeka ada
seorang mantri yang ditunjuk langsung oleh pemerintah kabupaten
untuk mengisi selama desa vakum. Kemudian pada tahun 1966 diadakan pemilihan
lagi (lotre) dengan menggunakan potongan lidi, setelah itu Desa dipimpin oleh
Marsadin (kakek kepala Desa sekarang) selama 32 tahun mulai dari tahun
1966-1998.
Setelah itu Desa mengalami vakum lagi karena masyarakat
tidak mau ada keramaian diantara masyarakat atau persaingan antara masyarakat
maka terbentuklah panitia BPD (badan Perwakilan Desa) dipimpin oleh Rohman
selama 6 tahun (1998-2004) yang memiliki wewenang untuk mengangkat dan
menurunkan kepala Desa. karena terjadi perubahan undang-undang BPD juga berubah
wewenang yaitu mengajukan dan mengadakan musyawarah mengenai aspirasi
masyarakat, sehingga sampai sekarang BPD berfungsi untuk menyiapkan dan mengantarkan
seorang kepala Desa.
kemudian Desa mengadakan kembali pilkades (pemilihan
kepala Desa), untuk membentuk panitia pilkades maka diangkatkah PJ baru atau
PJS (Pejabat Desa Sementara) yaitu Suwari selama 7 bulan setelah terbentuk
panitia pilakdes seiring mengikuti undang-undang yang baru maka terpilihlah
Abdul rofik (ayah kepala Desa sekarang) sebagai kepala Desa yang baru, beliau
menjabat kepala Desa mulai tahun 20004 sampai tahun 2012 (selama 8 tahun) karena wafat pada tahun 2012, maka terpilihlah
PJS (pejabat Desa sementara) yaitu Ainul Yakin (kepala Desa sekarang).
Pada tahun 2015 kabupaten Bangkalan mengadakan pemilihan
kepala Desa secara serentak, sehingga terpilihlah kepala Desa yang sekarang
yaitu Ainul Yakin.
C. Sosial Ekonomi
Berdasarkan profil desa Somor Koneng, kecamatan Kwanyar
tahun 2014 desa Somor Koneng memiliki jumlah penduduk laki-laki 2736 orang,
sedangkan jumlah penduduk perempuan 2724 orang dengan jumlah KK laki-laki 1067
KK dan jumlah KK perempuan 75 KK, jadi jumlah seluruh KK di desa Somor Koneng
adalah 1142 KK.
EKONOMI MASYARAKAT
PENGANGGURAN
JUMLAH
1.Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun)
853 orang
2.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah
dan tidak bekerja
853 orang
3.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu
rumah tangga
421 orang
4.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh
0 orang
5.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak
tentu
0 orang
6.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak
bekerja
0 orang
7.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan
bekerja
0 orang
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
masyarakat desa Somor Koneng terdapat banyak pengangguran.
PENGANGGURAN
JUMLAH
1.Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun)
853 orang
2.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah
dan tidak bekerja
853 orang
3.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu
rumah tangga
421 orang
4.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh
0 orang
5.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak
tentu
0 orang
6.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak
bekerja
0 orang
7.Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan
bekerja
0 orang
PRODUK DOMESTIK DESA/KELURAHAN BRUTO
1.
SEKTOR PETANIAN
Dalam sektor pertanian tanaman jagung memiliki hasil
produksi 45.1 (ton/Ha) dengan luas lahan produksi 210 Ha, tanaman kacang tanah
memiliki hasil produksi 7.3 (ton/Ha) dengan luas lahan produksi 10 Ha, tanaman
padi sawah memiliki hasil produksi 3 (ton/Ha) dengan luas lahan produksi 4 Ha,
tanaman talas memiliki hasil produksi 1 (ton/Ha) dengan luas lahan produksi 1
Ha, dan tanaman ubi kayu memiliki hasil produksi 126 (ton/Ha) dengan luas lahan
produksi 2 Ha.
2.
STRUKTUR MATA
PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR
SEKTOR PERTANIAN
JUMLAH
Buruh tani
2700 orang
Buruh tani
109 orang
Petani
900 orang
Petani
900 orang
SEKTOR INDUSTRI KECIL & KERAJINAN RUMAH TANGGA
Pengrajin industri rumah tangga lainnya
12 orang
SEKTOR JASA
Buruh usaha jasa transportasi dan perhubungan
30 orang
Dukun/paranormal/supranatural
10 orang
Guru swasta
68 orang
Jasa penyewaan peralatan pesta
1 orang
PNS
7 orang
Pemilik usaha jasa transportasi dan perhubungan
15 orang
Pensiunan swasta
15 orang
Perawat swasta
6 orang
Sopir
15 orang
TNI
1 orang
Wiraswasta
10 orang
SEKTOR PERTANIAN
JUMLAH
Buruh tani
2700 orang
Buruh tani
109 orang
Petani
900 orang
Petani
900 orang
SEKTOR INDUSTRI KECIL & KERAJINAN RUMAH TANGGA
Pengrajin industri rumah tangga lainnya
12 orang
SEKTOR JASA
Buruh usaha jasa transportasi dan perhubungan
30 orang
Dukun/paranormal/supranatural
10 orang
Guru swasta
68 orang
Jasa penyewaan peralatan pesta
1 orang
PNS
7 orang
Pemilik usaha jasa transportasi dan perhubungan
15 orang
Pensiunan swasta
15 orang
Perawat swasta
6 orang
Sopir
15 orang
TNI
1 orang
Wiraswasta
10 orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar